Perbedaan Abdi Rakyat dan Abdi Negara menurut Andi Law adalah sebagai berikut;
Abdi Rakyat yaitu mereka yang semasa hidupnya mengabdi kepada rakyat. Karena mereka hidup & bertumbuh dari pajak rakyat. Mereka di gaji & di fasilitasi rakyat untuk menghilangkan kemiskinan. Dalam pengabdiannya mereka pantang / pamali atau haram hukumnya jika mencari keuntungan dalam setiap tugas / pekerjaan yang di jalankan. Abdi Rakyat di sumpah untuk berani tidak kaya. Kenapa? Hidup & matinya sudah terjamin. Yang boleh kaya raya adalah rakyat. Namun, kesadaran akan hal ini sepertinya sudah tidak ada di pikiran para abdi rakyat. Inilah mental miskin para abdi rakyat selama bertahun-tahun lamanya di pelihara & di wariskan. Sehingga dinasti kursi abdi rakyat pun di perjual belikan. Abdi rakyat seharusnya berani miskin. Karna prinsipnya sebagai pem BELA RAKYAT. Sudah sepantasnya di 2024 sebelum masa bakti Presiden Ir Joko Widodo berakhir, membuat UU bahwa semua abdi rakyat sebelum pensiun atau purnawirawan wajib melaporkan harta kekayaan & aset. Untuk memutuskan mata rantai korupsi kolusi nepotisme. Berbeda dengan,
Abdi Negara yang tidak di gaji rakyat atau negara. Tidak di fasilitasi rakyat atau negara. Abdi negara adalah mereka yang berprofesi sebagai paralegal, praktisi, pengacara, jurnalis & wartawan (minimal sarjana). Politisi termasuk namun yang idealis atau tidak mementingkan diri & kelompoknya semata. Abdi Negara tugasnya menjaga & membela (ekonomi) negara. Semboyannya adalah dari rakyat-oleh rakyat – untuk rakyat. Jadi abdi negara boleh kaya setelah tidak ada lagi kemiskinan di sesama anak bangsa dari sabang sampai merauke. Abdi Negara tidak di larang untuk lapor harta.
Kedua hal ini harus segera di sahkan. Demi atas nama kebenaran. Agar negara kesatuan Republik Indonesia yang sudah lama merdeka ini, tidak ada 1 pun rakyatnya masih di jajah hanya untuk bertahan hidup.
