Mengintip Kasus Tambang Ilegal Kelas Kakap
Dr. Fachry Ali, komut PT. Timah adalah seorang pemikir Islam Liberal alumnus UIN Syarif Hidayatullah yg berupaya memperkaya diri dengan cara mencuri kekayaan negara lewat aktivitas tambang ilegal.
Fachry tergiur tawaran suami sandra dewi, Harvey Moeis untuk membobol PT. Timah. Mereka sengaja melegitimasi masuknya para penambang swasta ilegal untuk merampok di wilayah konsesi PT. Timah, aktivitas smelter dan penyewaan alat-alat berat.
Sebagai seorang pemikir, dengan kecerdasan tinggi dan logika kuat, Fachry menyepakati dokumen kerja sama dengan konten “udang dibalik rempeyek”, bahkan Fachry juga sengaja memasukan “kepiting” di dalamnya. Permainan Fachry semakin sempurna dibantu tim komite audit dewan komisaris.
Inilah jawabannya. Kenapa sampai Harvey Moeis lewat PT. RBT beserta kroni swasta bisa aman melakukan aktivitas ilegal dan merampok kekayaan timah di wilayah konsesi PT. Timah. Karena dilindungi oleh komut dan tim komite audit dewan komisaris PT. Timah sendiri.
Tapi kerja sama perampokan ini tidak berhenti disitu. Ada orang kuat yg mem-back-up, melindungi dan mengendalikan Harvey Moeis, Tim Audit PT. Timah.
Orang kuat itu bernama *Robert Priantono Bonususatya.* Oligarki tambang kelas berat yg pernah dilindungi jaringan kepolisian di bawah kendali Irjen Ferdy Sambo. Kini kekuatan Robert di pertambangan ilegal lenyap seiring dengan lenyapnya kekuatan Irjen Sambo di kepolisian.