Namun, namanya tetap tercatat dalam daftar kehormatan sebagai salah satu dari tiga mahasiswa terbaik di perguruan tinggi tersebut.
Ini kata-katanya:
“Beberapa rekan memandangku seperti aku adalah binatang, tidak ada yang berbicara padaku, dan bagi para pengajar aku bahkan tidak ada—mereka jarang menjawab pertanyaanku. Aku mengabdikan diri sepenuhnya, dan akhirnya teman-temanku mulai mencariku, dan para pengajar mulai memperhatikanku. Aku tidak lagi menjadi tidak terlihat bagi mereka.”