JALAN KEBIJAKSANAAN SEJARAH

JALAN KEBIJAKSANAAN SEJARAH

pelajaran apa yang bisa diambil
dari kejatuhan para tiran
dalam sebuah pemerintahan yang otoriter?

haus dan lapar tak berkekenyangan
akan kekuasaan yang bergelimang harta dan tahta
telah mengingatkan pengalaman
pada sejarah yang mencatatnya

seberapa pun hitlernya dirimu
engkau tidak bisa lari dari ajal kematian
yang justru dirimu jemput sendiri
dengan pistol yang kau ledakan di pelipismu
walau belum waktumu mati
bersama eva, istri seharimu
yang setia denganmu pergi ke neraka
bersama kapsul sianida yang ditelannya

engkau bahkan tidak bisa lari
dari kejaran para gerilya yang menangkap
dan mengeksekusi dirimu
sampai mati dengan suka hati
padahal engkau adalah mussolini
penguasa negara italia yang ditakuti

sama halnya dengan pemimpin orde baru
republik tanah air beta ini
yang berkuasa tigapuluh dua tahun lamanya
yang menemu kejatuhan dirinya
di tangan mahasiswa
yang bernyali baja dan waras otaknya
walau mantan penguasa yang murah senyum ini
tidak mati di ujung eksekusi

itu untungnya hidup di negeri ini
yang menjadikan pancasila
pedoman hidup berbangsa

sesampai hari ini
sejarah mencatat kejatuhan dan kehancuran
seseorang dan juga pemerintahan
hanyalah di ujung keinginannya yang kelewatan

bagaimana bisa engkau jadi lupa daratan
terus terbang dengan hasrat dan napsu
untuk mempertahankan kekuasaan
walau dengan niatan curang

kebijaksanaan hidup adalah kebijaksanaan diri
yang tak lekas tergoda ingin menjadi penguasa
bagi semua keputusan-keputusan
untuk menguasai negara

hidup bukan semata soal kenikmatan-kenikmatan liuriah
pada kepenguasaan untuk melanggengkan jabatan
padahal telah kau emban dua periode kekuasaan

maka menjadi wajar tak berkelebihan
adalah keniscayaan bagi manusia
yang memiliki hikmat kebijaksanaan dari Tuhan
yang melihat jabatan bukan sebagai tujuan
tetapi adalah alasan untuk menebar kemuliaaan

lalu mengapa tiba-tiba engkau menjelma makhluk
yang buruk rupa dalam wujud keinginan-keinginanmu
yang celaka

tak seseorang pun kini
mengenal siapa engkau sejatinya

padahal engkau pernah dekat di hati
padahal engkau pernah menjadi
kebanggaan milik negeri ini
padahal telah dengan tegas engkau tolak
jabatan yang tanpa pembatasan itu
yang pernah diwacanakan
orang-orang kesurupan tempo hari
sebagai tiga periode yang diusulkan

padahal engkau jokowi
presiden sebuah negeri
sepotong sorga di bumi

airmata memang milik hati
yang berduka kehilangan cinta
namun suka cita juga memiliki airmata

kehilangan kesejatiaan dirimu yang sejati
tidak serta merta membuat kami menitikkan airmata
bersebab engkau memang bukan siapa siapa
dalam pikiran kami yang sederhana

engkau hanya satu dari sekian juta para syuhada
yang kepada mereka kami bangga

namun kami tak juga kuasa melawan kecewa
melihatmu dikuasai ambisi kekuasaan
yang punya seribu cara menjebakmu jadi drakula

konstitusi yang kau bela
kini kau perkuda menjadi tungganganmu
melanggengkan trah keluarga
sebagai dinasti kerajaan yang berkuasa

kau perkosa pasal-pasalnya yang ada
demi melampiaskan libidomu yang menggila
terhadap tampuk kekuasaan yang mencemaskan

entah kegilaan semacam apa
yang merasukimu hingga engkau melupa
rakyat yang mencintaimu

wahai kepala negara
yang kepadamu kami pernah bersimpati
bangunlah segera dari lelap mimpimu
yang jelaga itu
cuci muka dan sembahyanglah segera
jadilah imam bagi putra-putramu
yang masih kelewat belia
tersesat ke jalan hina

sebelum engkau dengar
teriakan di depan gerbang istanamu
di mana di sana berdiri
seratusan orang bahkan lebih
seribu orang bahkan lebih
semilyar orang, lebih

siap membawamu
ke mimbar rakyat yang berkuasa
yang menyuruhmu tobat
dan istigfar secepatnya

engkau pahlawan
atau termasuk dalam gerombolan
para pecundang

  1. kemungkinannya hanya dua
    engkau jokowi yang sejati
    atau engkau musuh demokrasi
    yang tidak pernah diingat lagi

    20 November 2023