Selain itu, Menkeu Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa perempuan punya keunggulan yaitu lebih sensitif, punya kepekaan, dan lebih memiliki empati. Menurutnya, hal tersebut tidak identik dengan kelemahan tetapi justru merupakan sumber kekuatan.
“Karena kemampuan pemimpin untuk bisa melihat, merasakan, dan kemudian memahami emosional dari apa yang dipimpin, environment yang dipimpin, atau kalau public policy kita merasakan masyarakat melihat ke kita dan bagaimana mereka kemudian apakah mereka ada harapan, apakah mereka itu bangga, atau mereka kecewa, atau mereka marah itu kita bisa jauh lebih sensitif,” tambahnya.
Meski demikian, ia juga menggarisbawahi pentingnya perempuan sebagai pemimpin untuk tetap memiliki rational thinking yang kuat sehingga mampu membuat keputusan. “Karena kalau kita hanya melow-melow saja ancur ya jadinya. Kita boleh tersentuh tapi kemudian kita bawa ke atas yaitu ke pikiran kita apa yang harus dilakukan dan kadang waktu itu tidak di pihak kita, tidak berpihak. Jadi kita harus berpikir cepat, membuat keputusan cepat, tepat,” tegasnya.