PERAWAT MAJIKAN MENAGIH GAJI, HENDRA WIJAYA MALAH MENUDUH MARIA SEBAGAI PEMBUNUH ISTRINYA

(Saat di temui tim Andi Law 911 Official)

Jakarta. Indonesianpapers, Jemmy Polak.

Hendra Wijaya warga keturunan yang berdomisili di Perumahan Taman Alfa Indah, Kebon Jeruk, pengusaha produk plastik sekaligus pedagang online dengan nama shuecienfung di bilangan Jakarta barat. Menuduh Maria yang adalah perawat mendiang istri semasa sakit, sebagai pembunuh istrinya. Dari keterangan Maria, Majikan perempuannya 3 x berpindah rumah sakit di jakarta barat.

Maria bukan sendirian bekerja di rumah Hendra Wijaya, ada beberapa juga yang kerja sebagai Asisten Rumah Tangga.

Maria yang kelahiran asli mataram ini, menceritakan ketakutannya terhadap Hendra Wijaya alias Shue Cien Fung setiap di tagih gaji selama merawat istrinya, malah di tuduh sebagai pembunuh. Padahal kematian istrinya menurut maria di akibatkan Hendra Wijaya sendiri yang memberi makan di luar standar Rumah Sakit. 

Atas dasar itulah, Maria yang berprofesi sebagai perawat menghubungi layanan andilaw911official di 08119-234-911 & halo@indonesianpapers.com untuk mendapatkan keamanan pendampingan dari teror sang majikan kepada Tim secepatnya.

Berikut ini isi chat dari Majikan yang warga keturunan yang malah menuduh warga pribumi sebagai pembunuh:

“kamu itu pembunuh !”

“PEMBUNUH ! Tuhan hukum anda !”

“PEMBUNUH”

“Nanti saya buktikan anda pembunuh”

“Jangan Cuci Tangan Anda..”

“Anda sudah membunuh, masih minta gaji ?”

Gila Anda”

“Gaji Pala Lu Peang”

“Saya penjarakan anda !”

“Hak Lu Di Penjara Sekarang”

Begitulah chat whatsapp ancaman dari sang majikan ketika di tagih soal gajinya, chat whatsapp tersebut dari tangkapan layar sang suster, di kirimkan untuk dasar meminta pendampingan, bantuan & hukum. Amarhum sempat pindah – pindah rumah sakit di jakarta barat.

Maria, kelahiran Mataram 36 tahun  menceritakan kisahnya. Selama bekerja di rumah majikannya yang tergolong aneh tersebut. Beberapa pekerja di rumahnya pun mengalami hal yang hampir mirip, lebih rela tidak di bayar gaji nya dari pada di ‘apa-apa’ in oleh sang majikan. Ini kan parah, sama dengan penjajah yang menjarah. 

Tungggu punya tunggu dari Hendra Wijaya terkait laporan pembunuhan istrinya tidak pernah ada di terima Maria, karena Maria sudah siap menghadapi Hendra Wijaya. Silahkan lapor ke kepolisian , biar kepolisian yang membuktikan. Majikannya meninggal karena orang ke 3 atau orang dalam sendiri. Begitu kurang lebih situasi Perawat setelah merasa nyaman & aman di dampingi Tim Andi Law N Partner dari Kantor di Jl. Komjend Pol M Yasin, No.78 Cimanggis, Depok.

Adik Almarhumah

Tina, ipar majikan alias adik kandung dari almarhumah istri hendra pun menjawab chat whatsapp dari Maria, sebagai bentuk dukungan untuk mendapatkan hak nya ketika Maria minta pertolongan:

“Sus sori saya ga bisa bantu, krn saya ngga ada urusan sama pak hendra. Suster bales lapor aja, ttg ga di gaji.”

Bahkan dari obrolan pembantunya yang lain;

“Bu deh kenapa aku yang takut , ya? Takut Bu deh di apa2 in ama Hendra”

Namun sampai saat berita ini viral, sang majikan masih merasa kebal hukum & tidak ada itikad baik untuk membayar gaji. Dan kerugian moral dan materil suster tersebut yang ketakutan karna di ancam.

Dan yang anehnya tidak ada 1 pun laporan terkait perihal istrinya yang katanya di bunuh sang perawat oleh sang majikan. Yang kata Hendra Wijaya sudah di dampingi kuasa hukum untuk menemui semua pembantu yang konfirmasi tentang gaji.

Justru, yang terjadi setelah mengancam & meneror, yang bersangkutan memblokir nomor whatsap sang perawat yang sedang kesusahan mencukupi kebutuhan hidup nya. Informasi yang di dapat dari suster tersebut, hampir semua yang kerja mengalami kejadian yang serupa tapi tak sama.

Dan, sang majikan yang warga keturunan di duga sedang berusaha mencuci tangan dari keringat wajah pribumi dengan berusaha menjual rumahnya. 

Tinggalkan Balasan