Terjadi lagi, di depan mata rakyat yang adalah Tuan & Nyonya di negara kesatuan Republik Indonesia. Seorang yang di duga abdi negara alias di gaji rakyat & menikmati fasilitas gratis dari darah rakyat yang masih aktif terlihat jelas di layar kamera. Pada photo di lingkaran garis merah. Sedang berpolitisasi di kubu Pasangan Calon No.2.
Yaitu pasangan Prabowo Subianto & Gibran Raka Buming.
Mayor Teddy Indra Wijaya yang di duga tercatat sebagai anggota kesatuan baret merah. Terlihat memakai baju kemeja biru, sama dengan peserta lainnya. Artinya tidak menunjukkan kenetralitasannya, kalau keterangannya beliau tugas sebagai pengawal kemenhan dengan alasan penyamaran sekalipun.
Ini membuat sebagian besar netizen yang adalah majikan dari instansi pemerintah, menjadi berang. Tidak setuju.
Sehingga mereka ramai-ramai dalam akun media sosial di twitter mengadukan hal ini kepada Panglima TNI.
Jika hal ini di biarkan atau di anggap di benarkan, maka rakyat akan terus mempertanyakan kenetralitasannya aparatur sipil maupun aparat militer di pilpres yang akan di adakan pada 2024 nanti.
Jika, memang terbukti di awal ternyata tidak lagi benar-benar netral.
Maka rakyat akan memilih jalan ninja nya, untuk meminta mengundur pemilu di 5 tahun mendatang yakni untuk pemilu di 2029. Ini demi kepastian kebenaran dan keadilan bagi rakyat yang adalah negara.
Dan akan meminta Presiden sebagai Panglima Tertinggi untuk memecat Kemenhan untuk di ganti dengan Maruli Simanjuntak.
Dan untuk Korps Baret Merah, di hentikan sementara demi penyidikan karna terbukti lagi-lagi tidak menjadi alat keamanan bagi rakyat melainkan menjadi lawan bagi rakyat. Ini membuat rakyat tidak iklas duit pajaknya di pakai untuk kepentingan para elit dalam hal ini Prabowo Subianto.
Ini tidak bisa di biarkan ! Ujar salah satu rakyat, yang tidak ingin masa kekelaman yaitu masa dimana rakyat hidup dalam pembungkaman. Demokrasi di kurung. Rakyat di racun agar diam dan nurut.