Viral di berita internasional, rakyat Indonesia menyampaikan; “Bahwa suara elit, suara politikus, suara mahasiswa, suara demonstran bukan mewakili suara rakyat”. Karena yang rakyat tau orang-orang elit, politikus, pejabat yang wajib di dengar kan adalah lolos klasifikasi sebagaimana Kapolri pertama Hoegeng Imam Santoso.
Atau seminim-minimnya semua rumah dan aset miliknya bisa di nikmati oleh orang-orang miskin selama 24 jam bebas tanpa peraturan. Sehingga rakyat yang tidak punya rumah bebas tidur di rumah gedong, tanpa harus tidur di bantaran kali, di emperan toko, di halte atau di kolong-kolong jembatan.
Rakyat meminta kepada Presiden Ir Joko Widodo untuk tegas menggunakan tangan besi nya untuk membubarkan dan membekukkan partai-partai politik yang selalu menjual nama rakyat tapi nyatanya menolak untuk menandatangani dan mensahkan UU PERAMPASAN ASET KORUPTOR DAN UU PERAMPASAN HASIL KEJAHATAN LAINNYA.
Negara ini sudah terlalu banyak membiarkan partai-partai politik yang di dalamnya adalah mafia-mafia. Yang menjual nama bapaknya karna merasa paling berjasa, lalu dia merasa paling perlu di hargai dan di hormati. Padahal keturunan bapaknya pun tidak ada yang akur satu sama lain. Saling berebut kekuasaan. Ini harus di bekukkan.
Partai di Indonesia tidak perlu banyak-banyak cukup 1, selebihnya boleh maju via jalur Independen. Mereka yang beragama cukup di dalam rumah dan keluarga, karena negara ini tidak hidup karena agama. Justru rakyat banyak yang mati dalam kemiskinan karena di tipu pemuka agamanya.
Politik tidak lagi menjadi sesuatu yang penting dan menjadi nomer satu bagi rakyat. Ketika kebenaran dan keadilan hanya menjadi milik sekelompok orang di atas. Rakyat ingin mereka yang berprofesi sebagai elit untuk hidup sama-sama di tumpukan sampah sehari penuh sesering mungkin, agar mereka bisa berbicara atas nama rakyat.
Rakyat hanya membutuhkan makan-minum buah sayur susu dan minuman keras berakohol khas raja-raja nusantara, rakyat membutuhkan kesejahteraan supaya bebas berkembang biak, rakyat butuh pendidikan dan pekerjaan langsung dari abdi negara tanpa harus di potong dan di sunat oleh para politikus busuk yang rakus dan sok paling suci nyatanya busuk.
Presiden Ir Joko Widodo tidak perlu takut dengan suara-suara sumbang yang cuma bisa bacot doang, yang cuma bisa bacrit-bacrot di media sosial. Tinggal bungkam dan bekukan. Kecuali bagi mereka yang berjuang memang murni untuk rakyat.
Bila perlu senter semua rekening & aset milik kaum elit dkk nya, jika memungkinkan pakai dan gunakan hak otoriter dan diktator sebagai panglima tertinggi. Tanpa perlu mengorbankan setetes darah siapapun. Rampas harta dan aset-asetnya publikasikan via www.indonesianpapers.com agar langsung di ketahui oleh majikan dari negara ini yakni rakyat.
Biar rakyat yang menikmati, istana-istana megah, villa-villa mewah di pegunungan dan perbukitan wilayah perdesaan atas nama pejabat dan aparat di buka untuk umum.
Rakyat harus sejahtera, pejabat dan elit bisa mengambil kuntungan dengan tidak harus mengatasnamakan rakyat. Untuk itu pejabat dan aparat harus mendukung tagar #2024IndonesiaNegaraAdiKuasa karena Indonesia #2023resesiMenjadiResepsi sudah berhasil kita lewati bersama di bawah kepermimpinan Presiden Ir Joko Widodo.
Jika pejabat dan elit keberatan, silahkan hengkang dari tanah air Indonesia. Karena rakyat di generasi milenial, sudah siap menggantikan para seniorita yang nyatanya hanya menghambiskan dana bansos dan asuransi kehatan saja.
Maju Terus Presiden Ir Joko Widodo, tidak usah perduli apa kata setan. Gunakan tangan besi mu dengan hati selembut lampet. Selagi hati dan pikiran bersih, percayalah setan dan iblis akan diam seribu bahasa menjaga harta hasil kejahatannya agar tidak di sita rakyat dan di permalukan.