SIAPA PRESIDEN PILIHAN RAKYAT DI 2024 ?

Rakyat adalah rakyat, strata paling rendah dalam sebuah negara manapun di dunia. Tidak ada dalam suatu negara, rakyatnya memiliki kedudukan paling tinggi. Karena memang seperti itulah realitanya, semua hanya berlaku di bumi.

Rakyat hanya naik derajatnya ketika sedang mendekati pemilu. Itupun kenaikannya masih di bawah harga sembako yang terus meroket.

Rakyat naik sesaat untuk di jatuhkan melalui proses “serangan fajar”. Yah … bagi yang menerima, bisa merasa bangga. Karena bisa menjual suaranya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Bagi yang pintar tentu tidak mau menjual suaranya begitu saja, karena akan merasa rugi hidup dalam 5 tahun kedepan di tukar dengan sembako yg cukup cuma seminggu.

Bisnis menjual rakyat adalah bisnis yang menguntungkan. Karena di negara manapun, melakukan tentu dengan cara yang berbeda.

Terlebih masyarakat sekarang sudah pintar, mulai belajar membaca dan meng-eja hingga menelaah.

Sehingga mereka tau bahwa posisi mereka ketika hanya menjadi rakyat saja, tidak akan bahagia. Untuk itulah rakyat sekarang yang lebih memilih pro kepada Pers & Paralegal pandai-pandai menyikapi dalam setiap berinteraksi. Rakyat tau semua partai politik hanya memanfaatkan ketika sedang kampanye. Sedangkan ketika terpilih. parpol tersebut fokus kepada bagi-bagi kursi hingga korupsi. Selalu begitu, dari zaman kakek sugiono masih perjaka ting-ting.

Lalu siapa kah Presiden Pilihan rakyat seharusnya ?

Seharusnya Presiden pilihan rakyat adalah mereka yang berusia muda, minimal sudah lulus Sarjana. Apa cukup ? Kenapa tidak ? Makanya pendidikan harus di buat Standar Nasional Indonesia. Tidak ada lagi yang berbasis agama. Minimal setelah SMP sudah bisa bekerja sambil sekolah, jadi siswa di buat dewasa. Masuk SMA, Siswa sudah mandiri minimal dia sudah bisa jadi pengusaha. Nah, ketika mereka beranjak kuliah, pikiran mereka sudah brilian. Berpikir tidak lagi tentang desa atau kota. Tetapi sudah dunia.

Jika ini yang terjadi, maka negara akan menghemat anggaran ribuan triliun tiap tahun. Karena tak lagi memakai mereka yang berusia lanjut dan banyak sakit penyakit.