Fikri dan pacarnya percaya dan membeli dua tiket untuk kategori 2 seharga Rp2,6 juta – jauh di bawah harga resmi.
Tak ada kecurigaan kendati harga yang ditawarkan lebih murah. Ia mengira itu adalah harga ‘early bird’ seperti yang biasa terjadi di konser-konser lain.
“Saya deal dan langsung transfer Rp5,2 juta. Si A ini bilang penukaran tiket fisik H-1 sebelum konser.”
Tapi meski Fikri dan pacarnya sudah menyetor uang ke A. Pada 17 Mei 2023, dia tetap ikutan berburu tiket yang dijual secara online.
Ia mengincar tiket ultimate atau festival yang harganya lebih mahal.
Sayangnya, perburuan singkat itu gagal.
Tepat pada H-2 konser Coldplay, muncul unggahan viral di X dengan akun @to****mo yang menulis bahwa terjadi penipuan tiket Coldplay sebesar Rp15 miliar oleh seseorang diduga bernama Ghisca.
🔥🔥🔥PENIPUAN🔥🔥🔥
GHISCA DEBORA ARITONANG
penipu tiket bayangan coldplay sebesar 15M dengan cara merotasi 100 tiket yang dimilikinya seakan-akan memiliki 8000 tiket. Salah satu sumber mengatakan duit tersebut telah dipindahkan ke Bank di Negara Belanda agar tidak dapat disita… pic.twitter.com/gG20JonFRo— TOKO PARMO (@tokoparmo) November 15, 2023
Dari situ Fikri dan pacarnya langsung bertanya kepada si A apakah tiket mereka berasal dari orang yang sama di X.
“A jawab enggak, beda orang… katanya, ‘aman, tenang beda kok jalurnya’,” ucap Fikri menirukan ucapan A di grup WhsatApp yang berisi sekitar 100 orang.
Tiba di hari gelaran konser itulah Fikri dan yang lain diminta berkumpul di area sekitar GBK sembari menunggu tiket berupa surat kuasa diberikan.
Kira-kira pukul 13.00 WIB, A baru mengaku kalau dia menjadi korban Ghisca yang sempat viral di media sosial X.
Namun meski begitu, sambungnya, A berkata bakal bertanggung jawab dan mengaku memiliki tiket cadangan.
“Kami tanya, bisa masuk enggak? Dijawab iya pasti masuk dan nanti diantar [ke gate].”
Hampir tujuh jam berlalu, A tak juga muncul hingga tepat satu jam setengah jelang konser, kabar buruk datang: Tiket mereka tidak ada!
Detik itu juga Fikri dan korban yang lain ngacir ke arena GBK, berusaha mencari tiket sisaan atau sialnya beli dari calo.
Usahanya kandas.
“Ada perasaan kesal karena merusak kesempatan saya nonton konser pertama Coldplay di Indonesia,” ucapnya.
Malam itu -hari yang paling ditunggu-tunggu- Fikri dan ratusan penggemar Coldplay hanya bisa mendengar suara Chris Martin dari balik tembok GBK.
Mereka ngampar di jalanan sambil bersenandung mengikuti nyanyian sang vokalis dan ribuan penonton lain sampai selesai.
“Kami bercandanya tuh duduk di kategori 9, hahaha..” katanya sembari tertawa.
Fikri dan ratusan korban lain tetap menuntut A untuk mengambalikan uang mereka utuh. A pun minta waktu selama sebulan.
Kejadian ini membuat Fikri kapok beli tiket dari calo sekalipun sudah kenal.
“Ke depan kalau ada konser enggak bakal percaya selain war atau beli di venue.”
Banyak laporan kasus penipuan tiket Coldplay